SUARA.NABIRE - Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, mengatakan bahwa berdasarkan data pelaksanaan di Tahun 2020 hanya 18 persen Pelajar di Papua yang menerima Bantuan Kuota Internet dari Kemendikbud.
"Saat pandemi, pemerintah pusat sudah memberi perhatian luar biasa, tetapi dari data yang kami punya ternyata hanya 277.000 siswa yang dapat kuota internet, padahal jumlah anak sekolah dari SD sampai SMA itu ada 640.000 siswa, guru 22.000, kemudian dosen sekitar 4.000-an, mahasiswa sekitar 50.000-an, itu berarti hanya 18 persen yang terima kuota internet," demikian beber Kadis PPAD, Christian, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, pada Rabu (31/3/2021).
Diketahui bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebelumnya telah memberikan bantuan kuota internet bagi pelajar di seluruh Indonesia. Namun khusus di Papua, bantuan tersebut hanya terealisasi kepada sebagian kecil siswa.
Christian menambahkan bahwa untuk tahun 2021 pihaknya belum mengetahui berapa jumlah pelajar di Papua yang akan menerima bantuan tersebut. Namun,dirinya menilai jumlah penerima bantuan tidak akan bertambah.
Dengan demikian menurut Christian, tentu akan ada upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Papua untuk memfasilitasi pelajar yang tidak menerima bantuan kuota internet.
"Kalau sebanyak itu yang dapat berarti lebih banyak yang tidak dapat, tetapi kami terus berusaha perbanyak kegiatan cetak buku, lalu daerah-daerah yang masuk dalam zona hijau sudah melakukan tatap muka," tuturnya
Untuk program vaksinasi Covid-19 yang sedang berjalan Christian berharap bisa dipercepat agar rencana penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa direalisasikan di seluruh daerah.
Ketika dikonfirmasi terkait jumlah sekolah yang sudah melaksanakan tatap muka, untuk saat ini Christian belum bisa menyebutkan angka pasti berapa kabupaten yang sudah membuka sekolah. "Daerah pegunungan sudah buka sekolah semua walau belum optimal, yang jadi masalah adalah ada guru-guru yang belum ada di tempat," ungkap Christian.
Adapun dari 29 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua, 15 kabupaten berada di kawasan pegunungan. Saat ini ada 6 kabupaten di pegunungan yang tidak tergolong dalam zona hijau, yaitu Mimika (377 pasien), Jayawijaya (95 pasien), Paniai (11 pasien), Tolikara (7 pasien), Pegunungan Bintang (2 pasien) dan Puncak Jaya (1) pasien). (Red)
Diketahui bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebelumnya telah memberikan bantuan kuota internet bagi pelajar di seluruh Indonesia. Namun khusus di Papua, bantuan tersebut hanya terealisasi kepada sebagian kecil siswa.
Christian menambahkan bahwa untuk tahun 2021 pihaknya belum mengetahui berapa jumlah pelajar di Papua yang akan menerima bantuan tersebut. Namun,dirinya menilai jumlah penerima bantuan tidak akan bertambah.
Dengan demikian menurut Christian, tentu akan ada upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Papua untuk memfasilitasi pelajar yang tidak menerima bantuan kuota internet.
"Kalau sebanyak itu yang dapat berarti lebih banyak yang tidak dapat, tetapi kami terus berusaha perbanyak kegiatan cetak buku, lalu daerah-daerah yang masuk dalam zona hijau sudah melakukan tatap muka," tuturnya
Untuk program vaksinasi Covid-19 yang sedang berjalan Christian berharap bisa dipercepat agar rencana penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa direalisasikan di seluruh daerah.
Ketika dikonfirmasi terkait jumlah sekolah yang sudah melaksanakan tatap muka, untuk saat ini Christian belum bisa menyebutkan angka pasti berapa kabupaten yang sudah membuka sekolah. "Daerah pegunungan sudah buka sekolah semua walau belum optimal, yang jadi masalah adalah ada guru-guru yang belum ada di tempat," ungkap Christian.
Adapun dari 29 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua, 15 kabupaten berada di kawasan pegunungan. Saat ini ada 6 kabupaten di pegunungan yang tidak tergolong dalam zona hijau, yaitu Mimika (377 pasien), Jayawijaya (95 pasien), Paniai (11 pasien), Tolikara (7 pasien), Pegunungan Bintang (2 pasien) dan Puncak Jaya (1) pasien). (Red)
Posting Komentar