SUARA.NABIRE | Gua Lokale adalah salah satu kekayaan alam Papua yang sangat unik dan misterius. Pasalnya hingga sampai detik ini ujung dari gua ini belum pernah ditemukan.
Gua Lokale yang awalnya bernama gua "Wikuda", terletak di desa Woslimo, tepatnya di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari kota Wamena, dan dihuni oleh hampir sebagian suku Dani.
Menurut Benny Walela, seorang penjaga gua ini, pernah di tahun 1996 datang dua orang peneliti asal Amerika yang mencoba masuk ke dalam gua untuk menemukan ujungnya, namun hingga dua hari lamanya mereka berjalan di dalam gua, mereka tidak bisa menemukan ujung dari gua tersebut.
Sehingga pada akhirnya kedua peneliti asal Amerika tersebut mengklaim bahwa gua Lokale adalah gua terpanjang di dunia, karena hingga saat ini belum ditemukan ujungnya.
Bapak Benny Walela (Penjaga Gua Lokale)
"Sejauh ini, perjalanan paling jauh yang bisa ditempuh oleh pengunjung goa baru mencapai 3 km," demikian ungkap Benny ketika ditemuia awak media ini pada Jumat (22/01/21).
Diketahui bahwa Gua Lokale ini mulai dikunjungi wisatawan sejak tahun 1992, namun menurut Benny, hingga detik ini perhatian Pemerintah daerah masih sangat kurang.
Adapun gua ini terbentuk dari bebatuan kapur dan pada sekitar gua terdapat banyak hutan pinus. Pintu masuk ke dalam gua Lokale berbentuk celah sempit, dan terdapat tangga masuk ke dalam gua.
Keadaan dalam gua sangat gelap, sehingga para pengunjung yang akan memasuki gua Lokale harus menggunakan senter. Sementara udara dalam gua cukup dingin dan terdapat banyak stalagmit serta stalagtit di langit-langit gua. Stalagtit tersebut berbentuk bintang-bintang.
Di dalam gua Lokale juga terdapat beberapa mata air, dan uniknya sekitar 2 km di kedalaman gua terdapat dua Aula besar lengkap dengan tempat duduk yang menyerupai ruang rapat. Sementara salah satu dinding gua Lokale memiliki rongga yang apabila di ketuk, maka akan menimbulkan bunyi gendang. (Red)
Galeri:
Gua Lokale yang awalnya bernama gua "Wikuda", terletak di desa Woslimo, tepatnya di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari kota Wamena, dan dihuni oleh hampir sebagian suku Dani.
Menurut Benny Walela, seorang penjaga gua ini, pernah di tahun 1996 datang dua orang peneliti asal Amerika yang mencoba masuk ke dalam gua untuk menemukan ujungnya, namun hingga dua hari lamanya mereka berjalan di dalam gua, mereka tidak bisa menemukan ujung dari gua tersebut.
Sehingga pada akhirnya kedua peneliti asal Amerika tersebut mengklaim bahwa gua Lokale adalah gua terpanjang di dunia, karena hingga saat ini belum ditemukan ujungnya.
Bapak Benny Walela (Penjaga Gua Lokale)
"Sejauh ini, perjalanan paling jauh yang bisa ditempuh oleh pengunjung goa baru mencapai 3 km," demikian ungkap Benny ketika ditemuia awak media ini pada Jumat (22/01/21).
Diketahui bahwa Gua Lokale ini mulai dikunjungi wisatawan sejak tahun 1992, namun menurut Benny, hingga detik ini perhatian Pemerintah daerah masih sangat kurang.
Adapun gua ini terbentuk dari bebatuan kapur dan pada sekitar gua terdapat banyak hutan pinus. Pintu masuk ke dalam gua Lokale berbentuk celah sempit, dan terdapat tangga masuk ke dalam gua.
Keadaan dalam gua sangat gelap, sehingga para pengunjung yang akan memasuki gua Lokale harus menggunakan senter. Sementara udara dalam gua cukup dingin dan terdapat banyak stalagmit serta stalagtit di langit-langit gua. Stalagtit tersebut berbentuk bintang-bintang.
Di dalam gua Lokale juga terdapat beberapa mata air, dan uniknya sekitar 2 km di kedalaman gua terdapat dua Aula besar lengkap dengan tempat duduk yang menyerupai ruang rapat. Sementara salah satu dinding gua Lokale memiliki rongga yang apabila di ketuk, maka akan menimbulkan bunyi gendang. (Red)
Galeri:
Posting Komentar